Kalla Institute kembali mengedukasi mahasiswa se-Indonesia melalui webinar nasional secara daring, Rabu (14/9/2022).
Sebagai pembicara hadir CEO Skena Iksan Bangsawan.
Iksan membahas tema tentang “Menjadi Digitalpreneur di Tengah Nyaris Teknologi”. Kemajuan teknologi membuat akselerasi berbisnis juga berkembang. Bisnis konvensional telah berubah dengan memanfaatkan teknologi.
Saat ini, istilah Digitalpreneur begitu membumi bagi generasi millenial. Banyaknya kemudahan yang ditawarkan teknologi membuat arah bisnis menuju pada dunia digital. Menurut Iksan, ada dua cara untuk berkarier di dunia digital. “Pertama kamu harus menjadi seorang expert menjadi bidang atau kamu naik level untuk menjadi leader dalam membangun tim,” ujar Iksan Bangsawan
Kedua pilihan ini mejadi jalan untuk seseorang yang ingin menjaga eksistensi di dunia digital. Iksan menjelaskan dalam menjalankan bisnis digital dibutuhkan dua tim yang berkompeten. Ada yang bekerja langsung pada produk serta tim yang bertanggungjawab dengan manajemen dan pemasaran.
“Kalau memilih expert pada satu bidang maka kamu harus belajar terus menerus. Misalkan dibidang fotografi, kamu harus menguasai segala teknik fotografi dan menjadi expert di Fotografi,”
kata Iksan Bangsawan.
“Sedangkan, kalau kamu mau belajar sedikit-sedikit saja maka bisa beralih belajar manajemennya, belajar cara jualnya. Nantinya kamu bisa merangkul orang yang expert lainnya,” sambungnya.
Persaingan digital dinilai sangat cepat dan kompetitif. Sehingga, inovasi kreatif harus selalu dilakukan secara intensif.
“Ini yang saya lakukan di Skena, saya tidak hanya belajar desain grafis saja. Saya belajar bikin website, bikin komik lalu bagaimana bisa saya jualkan. Kemudian saya rekrutlah orang yang lebih jago dari saya,” jelas CEO Skena ini.
Dalam webinar ini, Iksan banyak melakukan sharing pengalaman dalam membangun Skena. Peluang digitalpreneur pun dinilai sangat terbuka dengan kemajuan teknologi Sebab, segala kebutuhan masyarakat telah bisa diakses melalui teknologi dan internet.