Artikel

Perjalanan Iksan Bangsawan, Dulu Freelancer Kini Jadi CEO

2 min read

Jakarta – Iksan Bangsawan, alumnus Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas) saat ini telah berhasil meniti karier menjadi seorang Kreator Digital, sekaligus Founder dan CEO Skena. Keseriusannya pada dunia Industri Digital Kreatif saat ini telah diasah sejak 2008 lalu, yakni di saat ia mulai tertarik mempelajari desain grafis yang berlanjut menjadi hobi.

Skena merupakan layanan Digital Creative Marketing Agency yang terbentuk dari satu tim individu berbasis di Jakarta dan Makassar. Skena bertujuan membantu penjualan produk pelaku usaha agar lebih mudah dan tidak membosankan dengan menciptakan pemasaran layanan digital.

Keunggulan kompetitif Skena adalah tim yang terdiri dari pemasar, desainer, petugas, spesialis yang sangat berpengalaman dan profesional.Hal ini membantu pencapaian branding hingga penerapan strategi pemasaran yang lengkap kepada pelanggan.

Sebelum mendirikan Skena, Iksan lebih dulu menyalurkan kreativitasnya dengan mendirikan Crovia, kreatif studio di Makassar selama 5 tahun, namun berakhir di tahun 2019. Pada tahun yang sama, Iksan mencoba peruntungannya ke Jakarta dan sempat bekerja freelancer. Hingga akhirnya bisa mendirikan Skena di tahun 2020.
 
โ€œNama Skena sendiri diambil dari istilah scene yang artinya tempat kejadian. Kami berharap Skena bisa menjadi tempat menyuarakan dan merealisasikan ide-ide kreatif dan memberikan solusi kreatif digital atas berbagai masalah klien. Kami membangun lingkungan kerja untuk bermain. Bermain dalam artian, kita bermain dengan kreativitas dalam mengerjakan pekerjaan,โ€ jelas Iksan dikutip dari Majalah Action Unhas.
 
Dalam mengembangkan Skena sebagai digital kreator, Iksan tidak mendapat masukan dari banyaknya pengalaman yang sudah ia lalui. Iksan menceritakan dirinya di tahun 2010 yang mulai aktif bergabung di komunitas blogger, bernama Komunitas Blogger Pelajar Indonesia (KBPI).
 
Sejak itu ia belajar membuat desain kaos komunitas untuk dijual dan membuat beberapa desain untuk teman-teman sekolah.  โ€œBisa dibilang membuat blog dan ketertarikan saya terhadap desain grafis itu jalan beriringan. Selain desain, saya senang menghabiskan waktu di internet. Mulai mencari tahu berbagai hal, dan di situ juga mulai muncul jiwa narsis. Waktu itu saya berpikir bagaimana kalau mengetik nama sendiri muncul di internet, mulai cari tahu, dan akhirnya paham kalau harus punya blog, harus punya website sendiri,โ€ kata Iksan.
 
 
Melihat industri kreatif yang semakin berkembang pada kalangan milenial, Iksan melihat ada peluang.  Ia mengatakan, bahwa peluang pada industri kreatif sangat tidak bisa diprediksi, melihat dari banyaknya peluang pekerjaan baru saat ini.
 
Namun Iksan tetap merasa senang karena akhirnya bisa mempekerjakan banyak orang, dan bisa bekerja sama dengan merek nasional dan BUMN. โ€œBuat yang baru mulai, jangan cepat puas. Kalau kamu bisa hari ini, keesokan harinya orang lain juga bisa lebih dari kamu. Jangan biarkan digital berlari kencang, sedang kamu hanya berdiam diri. Ikuti perkembangannya, jangan cepat puas, dan jangan mau berada di zona nyaman,โ€ pesan Iksan.

ARTIKEL INI TELAH DITERBITKAN DI MEDCOM.ID : https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/aNr9y16K-perjalanan-iksan-bangsawan-dulu-freelancer-kini-jadi-ceo


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *