Ketika jalan-jalan menjadi cara terbaik untuk menyemangati diri sendiri, gue pun melakukannya dengan penuh percaya diri dan baterai charge yang penuh.
Eniwei Badewei, ini postingan pertama di blog gue tahun ini, postingan yang akan cukup panjang dan berat, jadi sebaiknya membaca postingan gue ini dengan jaringan internet yang cepat dan stabil, karena kalo nggak, kamu nggak akan nonton videoblog jalan-jalan gue yang super maha keren itu.
Sejenis keluar dari kota Makassar. (bg: mbdc) |
Bukan orang ganteng kalo fotonya cuma sekali dan satu pose, jadi dengan pose JURUS MENGUMPULKAN KENTUT MEMBELAH JANTUNG CEWEK-CEWEK MATRE ini, gue terlihat makin menunjukkan jati diri kegantengan.
Ternyata saat gue foto, ada yang nge-paparaziin gue, walaupun boong. Ya ya ya, gue emang minta di fotoin sama Om-Om yang namanya gue sebutin di awal cerita.
Gak begitu ngerti dengan bangunan itu, gue gak berani mendekat, takutnya itu adalah kuburan seseorang. Jadi, cukup Jauh di mata dekat di kamera. Sekali jepret, gue langsung mutar badan, eh melihat suatu bangunan yang cukup lucu juga, bangunannya mirip-mirip jomblo malam minggu, sendiri, sunyi, senyap, sepi.
Masih sanggup baca, kan?
Setelah berfoto-foto ganteng di daerah perkebunan karts, kita mesti berjalan beberapa meter, ya jaraknya sekitar 20 meter atau 35kilometer gitu deh. Berjalan di tempat wisata Leang-Leang ini nggak seperti mendaki di pegunungan, ya, karena tempat ini dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Tapi ada tapinya, kalo tempat wisata dikelola, berarti kamu harus membayar ketempat tersebut. HMMM, Tapi gue gak tau sih, ini bayar apa nggak, setelah turun dari mobil, gue langsung foto-foto, urusan bayar nggaknya sih diserahin ke iqbal meta.
Setelah berjalan beberapa menit, ternyata tone warna area sini sangat berbeda, awalnya yang hijau-hitam, sekarang memasuki suasana coklat putih susu pakai kopi dikit dan sedikit emas-emas, kalo di foto suasanya jadi adem banget.
Meninggalkan lokasi yang warnanya mirip warna kulit Raisa itu, sedikit mendaki dan melewati himpitan bebatuan, himpitannya lumayan sempit, jika berat badan diatas 60Kg dan perut membuncit, gue yakin akan kesusahan melewati himpitan itu. Ya, jadi setelah baca tulisan ini, gue harap yang gendut-gendut bisa segera diet dengan semangat!
Setelah melewati himpitan itu, ternyata memasuki wahana baru, wahana goa, jadi agak gelap dan gue gagal mengambil foto di wahana tersebut. Sebelum memasuki goa yang sumber sejarah itu, pengunjung mesti melewati tangga besih yang jantan ini.
Lelaki itu yang gue maksud, Om. |
Sri Deviyanti
January 3, 2015#banggajadiankMKS hehe
Akhsanisme
February 12, 2015Nice trip bro, tapi gua masih bingung itu payung buat apaan dibawa masuk kedalam goa?? 😀
boymen bangsawan
March 15, 2015Hahaha, waktu itu ujan bro. Jadi bawa-bawa payung. Payung sponsor tuh. :)))
boymen bangsawan
March 15, 2015Asik. Yuk share juga keindahan Makassar!
Surya Adhi Kuncoro
July 31, 2015kapan-kapan mesti ke sini nih kayak bang iksan, nice bang 😀