Kabar Gembira untuk Seluruh Pengguna Iphone, Whatsapp For Iphone Sudah Bisa Kirim Foto/Video Format Dokumen
Untuk para IOS User, ada yang sudah cek whatsappnya ? kemarin saya...
Arfan Skena
Target Audiens, Sebuah Target yang Sering Dilewatkan
Sebagai variabel yang disebut target, target audiens justru sering sekali diabaikan oleh...
Kenapa penggunaan hashtag dalam campaign masih penting?
Hashtag bisa jadi adalah unsur terpenting dalam sebuah campaign digital. Kalau kamu...
Website Untuk Personal Branding, Emang Sepengaruh itu?
Sebagai konten kreator, saya tidak hanya aktif mengupdate konten di media sosial saya, tapi juga artikel di website saya. Karena pada dasarnya, rajin mengupload konten berupa artikel di website merupakan hal yang baik untuk membangun personal branding.
Kenapa Momen Perayaan Kemerdekaan Krusial Bagi Konten Kreator?
Di bulan Agustus, Rakyat Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan, dan kalau kamu konten kreator, ini waktunya untuk kamu menaikkan engagement.
Bikin Konten Yang Kamu Suka Atau Yang Kamu Bisa
Sebagai seorang yang sudah lama aktif di dunia konten kreator. Dan cukup aktif menjadi pembicara yang membahas tentang dunia konten kreator. Dari banyaknya pengalaman yang sudah saya lalui, dengan bertemu berbagai jenis audiens dan konten kreator lain. Saya menangkap adanya kebingungan berulang, terhadap satu pertanyaan yang menghinggapi seseorang yang ingin memulai membuat konten Sebagai konten kreator, apakah kita harus buat konten yang kita suka atau yang kita bisa? Berikut adalah pandangan saya terhadap situasi ini.
Kenapa Kamu Perlu Lebih Serius Menyikapi Word of Mouth
Sebagai konten kreator dan CEO dari SKENA saya merasakan sendiri kekuatan dari word of mouth. saya sering mendapat DM atau komen yang mengatakan, mereka datang ke salah satu konten saya atas rekomendasi teman, keluarga, atau orang terdekat.
Beauty Privilege dalam Marketing? Yuk Kenalan Sama Visual Marketing!
Kamu pernah mendengar tentang visual marketing? Coba bayangkan seperti ini, di tengah kesibukan orang-orang, postinganmu cuma punya waktu 5-8 detik untuk menangkap perhatian audiens! di sinilah peran penting visual marketing.
Dari mata turun ke hati, inilah alasan kenapa iklan tetap harus ada visual identity
Toples Nutrisari dibelah jadi jeruk? Piring bersih kesat setelah dicuci , dicolek berdecit? Iklan Dana latarnya kota yang semuanya punya palet berwarna biru? Itu semua adalah contoh dari visual identity dari brand yang diterapkan dalam iklan.
